Seribu Lilin Dan Kepala Yang Meleleh

“Seribu Lilin Dan Kepala Yang Meleleh”
Vector artwork
Alf Sukatmo 2017

Seribu lilin
            dan empatratus empatpuluh sisanya
            habis kubakar saat kau keluhkan gelap
            demi nyanyian rindumu
            sambil mendustakan terang
            hingga habis lelehnya
            dan tak ku ingat lagi seperti apa wajahmu

Wahai, kau sungguh tak tahu arti selesai

            Rindu?
            Cih!

Rindu
 

Oktober, 2017

Blues for Shasa

"Shasa in white vibration" Alf Sukatmo. Vector Artwork.

“Shasa in white vibration” Alf Sukatmo. Vector Artwork.

Your beautiful voice
Singing about your life
But never shows the sorrow
That tattooed on your back
We know
It peeks through your low back dress
A husband you never have
Left you a child you must raise
The people mocking you
But love never fails on you
From stage to stage
Gig after gig
You earns your peaceful life

Dear friend, Happy birthday


November 7, 2014

Layang-layang

Wired Sky by Alf  Sukatmo. Vector Art.

Wired Sky by Alf Sukatmo. Vector Art.

Ibu..
Aku ingin menjadi layang-layang
Kemana arah angin aku kan terbang
Aku akan melihat langit luas membentang
Dan bila angin kencang
Aku akan makin anggun melayang
Ibu..
Janganlah terputus si benang
Karena hidupku akan hilang
Pergi menuju bintang
Atau jatuh bernasib malang
dan hancur diperebutkan orang

Ibu..
Aku ingin menjadi layang-layang

Tangerang Selatan, 25/03/2014

Sepotong cinta dan sekarung ironi

image

Luv..,luv.. by Alf Sukatmo. Vector artwork.

Cinta itu kurang ajar
Aku menginginkanmu itu
Seperti orang kelaparan yang melihat sepiring nasi
Seperti lapar yang terpuaskan hanya untuk kelaparan sekali.
Seperti remaja yang ingin tahu rasanya
Mengharubiru
Dan bangun keesokan hari dengan perasaan letih
Kemudian kita
bersama-sama terbahak dalam sepotong cinta
dan sekarung ironi
Terjebak; sekali lagi

Tangerang Selatan, 23/03/2014

Secarik puisi

image

His thought, by Alf Sukatmo. Vector artwork.

Dia menghadiahi aku secarik puisi
Tepat jam duabelas malam,
    sebelum yang lain memberikan selamat
    sebelum yang lain mengguyurkan apapun yang ada di hadapan mereka
    …bir, air, kopi, telur, tepung
Dia membacanya lirih
    Seperti tepat di telingaku yang setengah mendengar
    …Gaduh
Ada bekas kecup bibir bergincu
Ada air mata di lembarnya
Dia membacanya dengan bibir bergetar
    Seperti tepat di depan mataku yang setengah kabur
    …Setengah mabuk
Dia membaca dengan kesedihan dan sedikit gairah
Sepotong kue dengan lilin menyala seperti harapannya
Sendiri menungguku pulang
Di kamarnya
    Kamar kita

Tangerang Selatan, 22/03/2014