Hush.. Jancuk! Shut up!

Hush by Alf Sukatmo. Pencil on paper.

Hush.. Jancuk! Shut up! by Alf Sukatmo. Pencil on paper.

Aku dikhianati oleh tubuhku sendiri
Dengus napas dengan seringai
Cemooh terbaik dari mulutku
Mencela terbelenggunya kebebasanku
Dari sudut ke sudut, aku bergerak
Mencari celah
    Lari!
    Pergi!
Sekali lagi aku dideranya
Mulutku mencibir
Tertawa
Sakit itulah rantaimu, katanya
Hush.. Jancuk! Shut up!
Jangan harap aku mengeluh

 

Tangerang Selatan, 02/04/2014

Secarik puisi

image

His thought, by Alf Sukatmo. Vector artwork.

Dia menghadiahi aku secarik puisi
Tepat jam duabelas malam,
    sebelum yang lain memberikan selamat
    sebelum yang lain mengguyurkan apapun yang ada di hadapan mereka
    …bir, air, kopi, telur, tepung
Dia membacanya lirih
    Seperti tepat di telingaku yang setengah mendengar
    …Gaduh
Ada bekas kecup bibir bergincu
Ada air mata di lembarnya
Dia membacanya dengan bibir bergetar
    Seperti tepat di depan mataku yang setengah kabur
    …Setengah mabuk
Dia membaca dengan kesedihan dan sedikit gairah
Sepotong kue dengan lilin menyala seperti harapannya
Sendiri menungguku pulang
Di kamarnya
    Kamar kita

Tangerang Selatan, 22/03/2014