Ia menciumku kemarin siang
sedang aku belajar diam
saat terang nyata
pada ombak tenang di rambutnya
pada belah busung dadanya
yang lalu mengeras seperti bongkahan batu purba
ketika senja melahirkan umpama
terbit jutaan kedip genit titik cahaya
di kota tak jauh di sana
membungkam canda semua bintang di angkasa
rumah-rumah menjadi kubus es raksasa
dan kurendam hatiku di dalamnya
Ia berkata,
rindu akan pasang
Tidur, tidurlah
agar tak datang
November, 2017