Silent Symphony IV

Samar terdengar sebuah gumam
Dalam ruang masam berbau cat
Dan tubuh kering yang tak pernah basah
            Aku menyebut biru
            Seperti rindu yang selalu
            Seperti cinta melulu

Lalu kata-kata lenyap dalam cemas
Derap menjauh lalu senyap
Ia tidak meninggalkan harap
            Menjelmakan aku
            Yang serba tak tahu
            Mana memar atau rindu

Ia membongkar lembab
Mencari celah di tempurung kepalanya
Agar didapatnya biru terang
            Seperti saat melihat langit biru
            Saat angin menebar bibit kemarau
            Saat tak ada lagi dingin membeku

2 thoughts on “Silent Symphony IV

Comments are closed.