Pada ujung doa kuselipkan sebilah belati
Aku hendak membunuh sepi
Yang menjadi rentang
Sehingga aku dan kau lumat digulung rindu
Tiap pagi
Meninggalkan wajah kusut seperti selimut
Kuyu tak puas bercumbu
Seperti celana yang dipakai tergesa
Mengejar pulang
Maka, sayangku
Biarkan aku membunuh sepi
Nanti
Saat malam datang
Saat ia mengendap-endap
Mencari celah mencuriku dari amatanmu
Agar kau duduk menerawang kehilangan akal
Bertanya pada bayang-bayangmu ke mana aku hilang
Sampai kau bosan mencariku dalam celah hati dan ingatanmu
Kau akan kembali pada tumpukan buku
Kertas-kertas
Dan rencana perjalanan
Seperti itu selalu
Sesekali bila kembali teringat
Kau akan mencari peluk
di antara beberapa kepingan kenangan
dan peluh
yang tak akan pernah cukup mengutuhkan keberadaanku
24 Agustus 2016
saik banget lah bang. kapan jadi ngajak saya ngopi? 😦
Ntar kl aku ke Jogja, Jar. Kita ngopi2.
Bagus sih, tapi saya awalnya baca ‘membunuh sapi’ 😂😂
Nanti tanggal 12 September ada acara membunuh sapi.