Bisik

“Simpan kabar buruk untuk diri sendiri
Tak perlu mengganggu keseimbangannya
Yang bersenang-senang tak hendak ditelan duka”

Atau tak merasa

Bisa jadi, Tuan. Kesenangan dan kesedihan memiliki pikirannya sendiri. Mereka saling menguasai dan saling menolak

Bagaimana bisa?

Bila seseorang dikuasai kesenangan, ia akan mengabaikan kabar yang membuatnya muram.
Pun sebaliknya, saat kesedihan berkuasa. Ia akan merebut perhatian orang itu, sehingga ia menolak kebahagiaan.

“Apakah selalu seperti itu?”

Tidak, tuan.
Tidak selalu
Orang-orang yang sungguh menyayangimu akan tahu, hanya dari isyarat, firasat
Atau bahkan ia akan tahu
Tanpa tuan harus berkabar.

Ia menghela napas.

Sudahlah, tuan.
Simpan kabar buruk itu untuk diri sendiri
Tak perlu mengganggu keseimbangannya
Yang bersenang-senang tak hendak ditelan duka.
Mereka tak menanggungnya.
Kau
Tuan
Yang menanggungnya.

Siapa kau, yang berbisik padaku?
Kenapa kau ada saat ini?
Kenapa kau peduli?

Aku?
Aku adalah kau
Aku?
Sisi tergelapmu
Aku?
Aku adalah iblis