IV
Aku bertanya
Apa yang kau masak untuk sahur nanti?
Ia menjawab
Sepotong kerelaan, dan seiris hati
Untuk dahagamu ada secangkir rindu
Ah..
Di depanku
Ada sepasang mata yang berkaca-kaca
Saat secangkir rindu yg ia suguhkan
Kunikmati diam-diam
Dalam keterbatasan sapa dan tanya
Dalam hening yang ia mulakan
Dalam bisu yang aku teruskan
Dan sayangku..
Saat duka dan luka itu menyapamu
Masihkah kau tetap akan berkata;
Bila kau tak bisa berhenti mencintaiku,
Itu masalahmu?
Ataukah justru mengukuhkan keberadaanku?
28 Mei 2015