Soliloquy Dari Tanah Utara

I.

Bibirku biru
Sebiru bara
Kupaslah gigil di kulitku
            Kupas-kupaslah
            Hingga kau sampai pada hatinya
            Agar henti gemerutuk gigiku
            Karena dekap dingin musim panas
Ambil
Simpanlah ia dalam saku bajumu
Agar terhapus semua jika, bila, seandainya dan seperti

Lalu bawa jasad telanjangku pulang


II.

Untuk
            bibir yang belum pernah berpagut
            tubuh yang belum pernah berpeluk
            rambut yang belum pernah kubelai
            kening yang belum pernah kukecup

Kenapa aku tertusuk rindu?


III.

Aku mencemburui jarak dan waktu
Ribuan kilometer dari tempatmu tidur saat ini,
            malam ini
Dan waktu yang menjadi musuh abadiku selalu
            Ya
            Juga secangkir kopi
Atau teh yang tak lagi kau tuangkan di dini hariku

Bukankah semua kontradiksi ada di pihakmu?
            Saat aku menikmati kebahagiaanmu
            Aku juga merindukan kesedihanmu


28 Mei 2015