“Aku akan rindu
Segelas kopi bukan teman yang hangat untuk malam-malammu
Mari sini kutelanjangi dukamu” ¹
Duka
Tidak akan sembuh sendirinya
Dengan hanya memakaikan sebuah topeng yang tersenyum pada wajahku
Atau
Diam-diam terisak memandangi parut di dadaku
Pun
Berlagak menjadi pengobat
Penyembuh
Apalagi penyelamat
Aku sudah terlanjur tersesat
Jangan
Tidak perlu kau pandu aku
Hei perempuan seputih cangkir kopi yang kupecahkan malam tadi
Keluarlah kau dari balik selimut itu
Biar kusesap habis damai dari payudaramu
Dini hari 3 April 2015
¹ Diambil dari Merah Marun
alfsukatmo.wordpress.com 
Malangnya kita sering bersembunyi di sebalik topeng. Sekeping indah bertulis.
Sadly it is, hiding behind the mask is easiest way to hide.
Thank you, Darren.