
“The cups of happiness”
Alf Sukatmo. 2015
Pencil on paper
Tigapuluh lima tahun nanti
Bila tubuhku
Masih berbayang-bayang
Dan hembus napasku
Masih meninggalkan embun pada cermin
Akankah kau tetap menemaniku
Menikmati secangkir teh
Atau mungkin dua
Seperti sore ini
Tepat sebelum senja benar-benar datang
Tangerang, sore 25 Februari 2015
Keren banget puisinya….. Udah lama gak baca puisi, trus baca puisi ini jadi makin suka sama puisi… keren banget mas puisinya ๐
Sukses terus dalam berkarya ^^
Terima kasih, Grace. Sukses jg buatmu.
Bang, bolehlah otakku ini menerawang otakmu. Atau mata ini mengawasi gerak jemarimu secara langsung. Sampai langkah ini berpijak di depan teras rumahmu.
South Tangerang.
Hehe, rumah saya jelek. Cuma cukup untuk berteduh dan tidur. Saya jadi malu bila ada yang bertamu.
karyamu adalah rumah terindah.
cukuplah untuk sekadar berteduh sejenak.
sukses bang.
Sukses juga buatmu, teman!
wonderfull
Terima kasih, Bung.
I like the fantastic textural feel from the steam and dripping liquids along with the wonderful shading.
Thank you, Dale.
Thank you for liking my drawing/post “Running Through the Neuron Forest”, which brought me here to your blog. I love your site and your work.
My pleasure and thank you.
Your drawing is awesome! I am glad to know your blog.
Very touching ๐
Terima kasih ๐
You are an incredible artist – this is brilliant!
Thank you, Mary. ๐