
“0825”
Alf Sukatmo.
Gouache and chinese ink on paper.
Dia selalu mencintai pagi yang tenang
Setelah malam yang hingar bingar
Setelah otak membatu
Dan entah keberapa kali muntah
Dia benar-benar butuh sepi itu
“Selamat pagi…” bisiknya
Tapi tidak ada siapapun di kamar itu
Hening, bahkan deru kesibukan pagi tak terdengar
Dia ada di tempat yang terlalu tinggi
Untuk mereka yang harus berkeringat sepagi itu
Pagi itu yang tersisa hanya pening sisa semalam
Juga aroma tubuh lelaki yang meninggalkannya
Setelah dia tertidur semalam
Beserta catatan di atas meja,
Segepok uang dan setangkai mawar
“Selamat pagi, Dear
Dua hari lagi bertemu di tempat yang sama, oke?”
Just followed your blog. Dan saya suka banget!!!
And i have following back. You have a great blog!
thank you.. you too are amazing!
My pleasure
Sangat tenang kata-katanya, walau dalam masa yang sama sangat mengganggu.
Thanks, Bung.
Saya rasa memang harus mengganggu pembaca.
Fenomena yang terceritakan itulah yang saat ini sedang menjadi penyakit sosial di kebanyakan kota besar.
Iya, melihat sebuah puisi yang berhasil mengganggu pembacanya itu memang satu kemenangan buat penulisnya. Tahniah! Teruskan mengganggu kami, kawan! ๐
Thanks. I will! ๐
Lovely.
Thank you, Patsye.
She’s beautiful!
Thank you ๐
Beautiful, sensitive work Alf.
Thank you, Mary.
Nice artwork, little bit beautiful red is always working in black-and-white picture. I like how you have painted the shadows, shoulders and the hair. Your touch is very sensitive on this artwork, I like it a lot. I think all of your pictures has ‘that something’, the charisma which comes from you more than from the object of the picture. It is a promising character of an artist.
Thank you, for your appreciation and kind words, Taina.
Wow, i really don’t know what to say..
wuii…. selalu suka dengan rangkai katanya mas!!
selamat sore dari bisik pulau seberang////
Terima kasih ๐
Selamat sore dari selatan Jakarta..
sama-sama salam balik dari pesisir timur sulsel
๐