Dunia dalam jeda sesaat Detik berhenti menit membeku jam membisu Napas tercekat dalam ruang bersekat Kemudian memburu Keringat dingin membanjiri kubus waktu Aku Semauku Manusia yang tak tahu waktu Hela lega ketika Telapakmu menyentuh pipiku Dan kupanggil kau Ibu
Oktober 2014
kerreenn mas
bacain puisinya ke ibu pasti ibu terharu…
Terima kasih, Hana. Suatu saat mungkin, akan kubacakan buat beliau.
hening
Puisi itu idenya dari komentar elu, Jar.
jadi terharu dibuatin puisi … 😥
Gak mbikinin elu, Jar. Bikinin ibu gue.
maap nih ke-Pede-an 😀
yaudah deh, tak titipi rindu sama Ibumu juga mas 🙂
Huahahaha.. Becanda, Jar.
Iya mas, hahaha. Tadi sadar kok ada kamera di kanan-kiri (lah dikira acara superntrap kali 😀 )