Dua Jam Sebelum Pulang

Kanvas, gulungan kertas dan cat yang lelah menatapku
Bertanya
         Kapan kau akan pulang?
         Kami lelah melukis ketelanjangan
Sabar
Masih dua jam lagi matahari terbit
Lalu aku menuju pulang
Mandi
Melunturkan debu-debu
dan mencuci bau puluhan perempuan di tubuhku
Kembali pada satu
Satu, bisikku
Ah..
Kuhabiskan separuh kopi yang belum sempat terminum
Cangkirnya pun ikut-ikutan bertanya
         Ada berapa banyak
         Bibir perempuan yang pernah menciummu

Hmmm, banyak
Aku bisa menyebutkan nama mereka satu persatu
Bila kau mau
Tapi aku rasa kau tak punya banyak waktu, desisku

Lalu
Pada sebuah foto besar yang tergantung di dinding
Foto perempuan tercantik
Aku berkata,
Kau tak hendak ikut-ikutan bertanya sesuatu, bukan?!
Dari sekian banyak peluk
Kecup cium dan kulum puluhan perempuan
Bukankah senyumku ini satu-satunya yang masih asli milikmu?!
 


Oktober 2014