Selimut

“58” by Alf Sukatmo. 2013. Pencil on paper.

Malam yang lelah sudah datang
Menghitung kusutnya ikal rambutku
Sampai pedih matanya lalu menyerah
Bulan belum juga nampak, katanya
Lalu malam meneruskan hitungannya

Sampai dimana tadi?

Aku menjawab
Sampai pada hitungan ke tigapuluh lima jam diriku dirajah rindu;
masih sambil menghitung kerut lipatan pada selimutku

Aku menggumam
Menunggu esok,
menunggu pagi
Mungkin,
menunggu pulang

Malam kian letih menatapku bertudung selimut
Ia tidak lagi bisa menghitung kusut ikal rambutku
Bulan tak akan nampak, katanya
Pagi akan datang dan mungkin kau belum akan pulang
Ia menarik-narik selimutku

Sampai dimana tadi?

---

Makassar140924